KESIAPAN PERSONIL SATBRIMOB POLDA DIY DALAM MENGHADAPI PILKADA SERENTAK TAHUN 2020
Dalam menangani demonstrasi masa seorang anggota polri sangat rentan menjadi korban amukan masa yang bertindak anarkis. Sudah banyak kasus anggota polri yang menjadi korban amukan masa dalam penanganan demonstrasi yang sudah di tahap merah.
Mengantisipasi hal tersebut, Satuan Brimob Polda DIY melakukan latihan anti anarkis untuk menghadapi situasi masa yang sudah tidak dapat di kendalikan lagi.
Hal ini Berdasarkan Prosedur tetap Kapolri No 1 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Anarki. Satuan Brimob Polda DIY Mengadakan Latihan Anti Anarkis Dalam Rangka menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2020.
Iptu Kasiyat Sebagai Kordinator Lapangan Sekaligus Pelatih Dalam Latihan Anti Anarkis mengatakan, Latihan ini harus rutin dilakukan karena mengingat banyak anggota Polri dalam menghadapi Masa menjadi amukan masa yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
“Latihan ini merupakan salah satu cara dimana kita dapat mencegah timbulnya korban dalam kondisi dimana demonstrasi sudah tidak kondusif dan masa sudah tidak dapat dikendalikan lagi,” Ujarnya.
Latihan ini diikuti oleh personil Satuan Brimob Polda DIY, yang terdiri dari anggota Batalyon Pelopor dan Detasemen Gegana. Kegiatan ini langsung dilatihkan oleh Iptu Kasiyat yang menjadi instruktur penanggulangan anti anarkis.
Melalui latihan rutin ini diharapkan semua personil Brimob Polda DIY dapat mengetahui dan semakin memahami pelaksanaan operasional kepolisian dari satuan Tim Anti Anarkis, dalam tugasnya memback up Satuan Kewilayahan guna menghadapi gangguan kamtibmas di Wilayah Hukum Polda DIY.
Wadansat Brimob DIY AKBP R. Kokok Subiantoro menambahkan, Latihan ini diharapkan untuk anggota bisa lebih mahir dan sigap dalam menghadapi masa yang tidak bisa dikendalikan lagi dan siap untuk pelaksanaan tugas oprasional sebagai satuan tim Anti anarkis dalam memback up satuan kewilayahan di wilayah hukum Polda DIY ini.
“Dalam latihan ini juga menjadi bekal bagi personil brimob dalam menghadapi masa agar tidak menjadi korban amukan masa yang anarkis, serta dapat meminimalisir adanya korban dari pihak pendemo maupun dari personil anggota polri yang mengamankan demo itu sendiri,” Tuturnya.
Komentar
Posting Komentar